5 Cara
Melawan Hawa Nafsu
Bismillah, Assalamu’alaikum
Bagaimana
cara mengendalikan hawa nafsu agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan
yang dibenci Allah.
Jawaban
Saudaraku
yang dirahmati Allah SWT, hidup ini adalah perjuangan melawan hawa nafsu (syetan).
Kadangkala kita menang dan kadangkala kita kalah melawan hawa nafsu syetan
kita. Imam Ghazali menyebut ada tiga bentuk perlawanan manusia terhadap hawa
nafsu. Yang pertama,nafsu muthmainnah (nafsu yang tenang), yakni
ketika iman menang melawan hawa nafsu, sehingga perbuatan manusia tersebut
lebih banyak yang baik daripada yang buruk.
Yang
kedua, nafsu lawwamah (nafsu yang gelisah dan menyesali dirinya sendiri), yakni
ketika iman kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu, sehingga
manusia tersebut perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya.
Yang
ketiga adalah nafsu la’ammaratu bissu’ (nafsu yang mengajak kepada keburukan),
yakni ketika iman kalah dibandingkan dengan hawa nafsu, sehingga manusia
tersebut lebih banyak berbuat yang buruk daripada yang baik.
Coba
Anda renungkan, termasuk manakah Anda?
Kalau
saya bersangka baik kepada Anda, maka saya menilai Anda masih termasuk kelompok
yang pertama, yaitu nafsu muthmainnah. Memang salah satu ciri orang yang
ternasuk nafsu muthmainnah adalah segera sadar dan gelisah terhadap
perbuatannya yang buruk. Walaupun ia melakukan perbuatan buruk yang kecil,
tetapi sudah dianggapnya besar, sehingga ia selalu hati-hati dalam melangkah.
Menurut saya, Anda perlu bersyukur kepada Allah SWT karena Anda memiliki
‘sensifitas yang tinggi’ terhadap perbuatan dosa. Dan ini adalah ciri
orang-orang yang bertaqwa.
Jadi
saran saya, sebaiknya kita segera meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah
sebelum jauh melangkah. Sebab kalau sudah menjadi kebiasaan akan sulit untuk
menghilangkannya.
Sedangkan
untuk mengendalikan hawa nafsu, sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1.
Banyak melakukan ibadah, terutama ibadah-ibadah sunnah (sholat dhuha,
tahajud, baca Al Qur’an, dll). Sebab makanan hati yang
bersihadalah ibadah.
2.
Minta kepada Allah dengan sungguh-sungguh (berdoa) agar keinginan Anda semakin
kuat untuk meninggalkan hal-hal yang buruk.
3.Meyakini
imbalan besar yang akan Allah berikan kepada orang-orang yang mampu
mengendalikan hawa nafsunya. “Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu
apa yang lebih baik dari yang demikian itu (memperturuti hawa nafsu)?."
Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada
surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan
(mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya” (QS. Ali ‘Imron yat 15).
Kuatkan
keyakinan tersebut dengan banyak berzikir (mengingat Allah) dan beribadah kepadanya.
Jangan hanya mengandalkan ibadah wajib saja untuk mengendalikan nafsu, tambah
juga dengan ibadah sunnah, seperti shaum senin-kamis, sholat tahajjud, tilawah
Al Qur’an, sholat dhuha, dan lain-lain.
4.Jaga
panca indera kita dari pengaruh syahwat (nafsu). Jaga mata kita untuk tidak
melihat hal-hal yang berbau maksiat, jaga pendengaran dari pembicaraan yang
jorok, jaga mulut dari berkata-kata yang cabul, dan jaga tangan serta kaki kita
untuk tidak menjamah atau melangkah ke hal-hal yang maksiat.
5. Jaga
pikiran kita dengan selalu berpikir positif dan produktif yang akan didapat
dari banyak membaca yang positif dan hindari juga lingkungan yang membangkitkan
hawa nafsu kita.
Teman-teman
yang selalu berpikir dan berkata mesum juga perlu dihindari agar hawa nafsu
kita dapat terjaga. Oleh karena itu, saya anjurkan kepada saudara penanya untuk
memutuskan hubungan dengan pacar Anda. Walau Anda sudah berjanji kepadanya,
tapi pikirkan untung ruginya. Jika Anda tetap bersamanya akan sulit bagi Anda
(dan Dia) untuk menghindar dari godaan hawa nafsu. Bahkan mungkin saja Anda
makin terperosok pada perbuatan zina yang makin jauh. Hal ini lebih merugikan
bagi diri Anda dan pasangan Anda daripada memutuskan hubungan dan menjauh
darinya.
Memutuskan
hubungan itu menyakitkan, namun lebih baik daripada sakit yang pedih luar biasa
di akhirat kelak. Suatu saat, jika Anda sudah siap menikah dan ia masih
sendiri, Anda bisa langsung melamarnya/menikahinya. Namun sekarang ini, ketika
Anda belum siap untuk menikah jauhi hubungan dengan dia (atau dengan lawan
jenis lainnya) yang hanya menyebabkan hawa nafsu kita berkobar dan menambah
dosa saja.
Saya
doakan semoga Anda menjadi orang yang lebih sholih dan mampu meninggalkan
kebiasaan yang buruk. Amiin ya Robbal Alamin.
Wassalamualaikum...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar